Dompet Balik Tak “Bernyawa”

Selasa, 29 April 2008

Saat menuliskan curahan hati pada posting ini sebelumnya, saya rasa dompet saya yang hilang seharusnya sudah kembali kepada pemiliknya karena memang waktu itu saya lagi tidak ada di rumah. Kebetulan ibu sayalah yang mengambil dompet dari pihak kedua yang menemukan dompet itu. Secara tidak langsung dompet tersebut balik dengan cara undangan pengambilan resmi dan bukan dengan cara pengembalian dari orang yang menemukan dompet secara langsung ke rumah. Entah kenapa cara ini dilakukan, apakah ada maksud lain atau sesuatu hal saya sendiri kurang tahu sebabnya. Yang jelas, dompet sudah balik membuat saya sangat bersyukur. Ya… walaupun isinya sudah “tak bernyawa” lagi. Maksudnya isi uang tunai yang lumayan buat anak mahasiswa seperti saya ini sudah raib di ambil orang yang tidak bertanggung jawab. Isi dompet pun sudah di acak-acak tak beraturan. Untung saja kartu ATM dan koleksi duit Real Arab maupun uang kuno saya gak di ambil juga. Padahal kalo duit Real Arab di ambil juga kan bisa di tukerin ke “Money Changer” lhoe.

Walaupun demikian, saya sendiri tetap bersyukur karena hal yang terpenting bagi saya adalah surat-surat berharga di dalamnya seperti STNK, SIM C, ATM, KTP dan beberapa kartu-kartu yang saya anggap penting. Itung-itung amal jariyah buat yang nemuin dompet sehingga selanjutnya di temukan orang yang kemudian di balikan lagi kepada pemiliknya. Semoga saja sieh yang ngambil uang dengan orang yang mengembalikan dompet tidak ada kerja samanya. Selamat dech but yang mengambil uang nya! Anda beruntung…….

Kebetulan orang yang mengembalikan adalah orang sekitar kompleks saja. Namun tentunya orang tersebut di kasih fee secukupnya buat tanda terima kasih aja dan semoga bisa bermanfaat dech.

Alhamdulillah, ternyata mimpi saya di malam itu benar kalo dompet yang ilang tersebut ditemukan, walaupun sudah “tak bernyawa”. Ternyata “positive feeling” itu sangat penting.